Dyadic Coping dan Perceived Stress pada Marital Satisfaction Pasangan Menikah di Kabupaten Karawang
Abstract
Fenomena meningkatnya konflik rumah tangga akibat tekanan ekonomi, tuntutan peran ganda, dan komunikasi yang tidak efektif, menjadi hal umum yang memengaruhi kepuasan pernikahan di Kabupaten Karawang, dua faktor yang diduga berperan dalam fenomena ini adalah Dyadic Coping dan Perceived Stress. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dyadic coping dan perceived stress terhadap marital satisfaction pada pasangan menikah di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain kausalitas; sampel berjumlah 204 pasangan suami istri yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS); Dyadic Coping Inventory (DCI); dan Perceived Stress Scale (PSS-10). Pengumpulan data dilakukan secara daring; analisis data menggunakan SPSS dengan uji asumsi normalitas Kolmogorov-Smirnov dan linearitas ANOVA; serta uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dyadic coping berpengaruh positif dan signifikan terhadap marital satisfaction; sedangkan perceived stress menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan, secara simultan dyadic coping dan perceived stress memiliki pengaruh signifikan terhadap marital satisfaction. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan pasangan dalam mengelola stres bersama dapat meningkatkan kepuasan pernikahan; sementara persepsi terhadap stres yang tinggi cenderung menurunkan kualitas hubungan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azzahra, H. (2023). Marital Satisfaction Scale: Aspek-aspek mencapai kepuasan pernikahan menurut Fowers & Olson. Jurnal Psikologi Perkawinan, 13(1), 34–47.
Bodenmann, G. (2005). Dyadic coping and its significance for marital functioning. In T. Revenson et al. (Eds.), Couples coping with stress: Emerging perspectives on dyadic coping.
Bodenmann, G. (2020). Dyadic coping and its significance in marital satisfaction. New York: Routledge.
Etika, W. (2024). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan kepuasan pernikahan pada istri yang menjalani long distance marriage (Doctoral dissertation, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).
Farha, N. (2023). Definisi pernikahan dalam psikologi perkembangan. Jurnal Psikologi Keluarga, 12(3), 45–56.
Gusdur, G., Saifullah, S., & Ilahi, A. F. (2025). kedewasaan pernikahan dalam rumah tangga perspektif agama, hukum dan psikologi. Konseling At-Tawazun: Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Islam, 4(1), 1-12.
Hakim, A. R., Mora, L., Leometa, C. H., & Dimala, C. P. (2024). Psychometric Properties Of The Perceived Stress Scale (PSS-10) In Indonesian Version. JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia), 13(2), 117-129.
Hastuti, L. E. D. (2022). Mengukur perceived stress dengan Perceived Stress Scale. Jurnal Psikologi Klinis, 9(1), 15–28.
Hastuti, L. E. D. (2022). Strategi coping dan pengelolaan perceived stress. Jurnal Kesehatan Mental, 9(4), 112–125.
Işık, R. A., & Kaya, Y. (2022). The relationships among perceived stress, conflict resolution styles, spousal support and marital satisfaction during the COVID-19 quarantine. Current Psychology, 41(6), 3328-3338.
Jannah, M., & Wulandari, P. Y. (2022). Gambaran Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri Yang Menjalani Commuter Marriage. Jurnal Ilmu Psikologi Dan Kesehatan (SIKONTAN), 1(2), 83-96.
Maroufizadeh, S., Hosseini, M., Foroushani, A. R., Omani-Samani, R., & Amini, P. (2019). The relationship between perceived stress and marital satisfaction in couples with infertility: actor-partner interdependence model. International journal of fertility & sterility, 13(1), 66.
Maharini, M., & Ginanjar, A. S. (2023). Supportive Dyadic Coping sebagai Moderator dalam Peran Parental Stress terhadap Kepuasan Pernikahan dalam Transisi Menjadi Orang Tua. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 13(1), 188-200.
Mbiriri, M. (2022). Gender and Age Differences in Perceived Stress among Students in a Selected Public University in Kenya. Kabarak Journal of Research & Innovation, 12(1), 16-22.
Nasywa, N. (2025). hubungan antara dyadic coping dan komitmen pernikahan dengan kepuasan pernikaHAN (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Mukhtiqal, Z. Z., & Khairani, M. (2023). Dyadic Stress Dan Kepuasan Perkawinan Pada Perempuan Muda: Studi Di Aceh Selatan. Syiah Kuala Psychology Journal, 1(2), 103-116.
Olatubi, M. I., Olayinka, O., Oyediran, O. O., Ademuyiwa, G. O., & Dosunmu, T. O. (2022). Perceived Stress, Sexual and Marital Satisfaction among Married Healthcare Workers in Nigeria. Nurse Media Journal of Nursing, 12(3).
Rachmawati, R. A. (2017). Hubungan Dyadic Coping dan Kepuasan Pernikahan pada Premarital Pregnancy Couple.
Randall, A. K., & Bodenmann, G. (2009). The role of stress on close relationships and marital satisfaction. Clinical Psychology Review, 29(2), 105–115.
Sari, I. D. (2024). Dyadic coping sebagai strategi menghadapi stres dalam hubungan. Jurnal Psikologi Keluarga, 11(1), 23–37.
Septiono, A. P. (2022). Dyadic coping pada mahasiswi yang sudah menikah dan sedang mengerjakan skripsi. seminat nasional psikologi.
DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v6i3.832
Refbacks
- There are currently no refbacks.