Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan pada individu dewasa awal yang melakukan self-diagnosis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan wawancara. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah dua orang. Partisipan dalam penelitian ini merupakan individu yang secara aktif melakukan self-diagnosis terkait kesehatan mental, pada individu dewasa awal dengan rentang usia 18-30 tahun. Penelitian ini menggunakan teori dari Janis dan Mann (1987) yang membahas tentang tahapan pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh dewasa awal yang dinilai dapat berpikir kritis dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor sebagai bagian dari self-diagnosis, seringkali mencocokan gejala dengan informasi kesehatan dan menghubungkan dengan masalah psikologis. Kedua partisipan dapat dikatakan mampu melewati tahapan dalam pengambilan keputusan pada proses self-diagnosis yaitu bagaimana individu mampu menilai informasi baru, melihat alternatif-alternatif yang ada, mempertimbangkan alternatif, membuat komitmen, dan bertahan meskipun ada feedback negatif. Hal ini membuktikan bahwa pengambilan keputusan memiliki peranan penting bagi individu dewasa awal dalam proses self-diagnosis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, M. F. (2019). Analisis Pasien Self-diagnosis Berdasarkan Internet Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. INA-Rxiv. June, 25.
Amrah, N., Murdiana, S., & Ismail, I. (2024). Gambaran Self Diagnose Mental Disorder pada Dewasa Awal Pengguna Media Sosial. Jurnal Ilmiah Psikomuda Connectedness, 4(1), 35–47.
Annury, U. A., Yuliana, F., Suhadi, V. A. Z., & Karlina, C. S. A. (2022). Dampak Self Diagnose Pada Kondisi Mental Health Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 1, 481–486.
Anwar, H. (2014). Proses pengambilan keputusan untuk mengembangkan mutu madrasah. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 37–56.
Arnett, J. J., Žukauskienė, R., & Sugimura, K. (2014). The new life stage of emerging adulthood at ages 18–29 years: Implications for mental health. The Lancet Psychiatry, 1(7), 569–576.
Bayer, J. K., & Peay, M. Y. (1997). Predicting intentions to seek help from professional mental health services. Australian and New Zealand Journal of Psychiatry, 31(4), 504–513.
Bowo, A. (2008). Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Modul Pengantar Program Kelas Khusus Karyawan. Depok: Universitas Gunadarma.
Gulliver, A., Griffiths, K. M., & Christensen, H. (2010). Perceived barriers and facilitators to mental health help-seeking in young people: a systematic review. BMC Psychiatry, 10, 1–9.
Gumara, A., Muthmainah, B., & Prameswari, A. S. (2023). Kecemasan Pada Mahasiswa Pengguna Tiktok Yang Melakukan Self Diagnose. PARADE RISET, 1(1), 69–80.
Henderson, C., Evans-Lacko, S., & Thornicroft, G. (2013). Mental illness stigma, help seeking, and public health programs. American Journal of Public Health, 103(5), 777–780.
Janis, I. L., & Mann, L. (1987). Decision making : A Psychological analysis of conflict, choice, and commitmen. New York: Free Press
Kessler, R. C., Berglund, P., Demler, O., Jin, R., Merikangas, K. R., & Walters, E. E. (2005). Lifetime prevalence and age-of-onset distributions of DSM-IV disorders in the National Comorbidity Survey Replication. Archives of General Psychiatry, 62(6), 593–602.
Maskanah, I. (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. Journal of Psychology Students, 1(1), 1–10.
Mitchell, C., McMillan, B., & Hagan, T. (2017). Mental health help-seeking behaviours in young adults. In British Journal of General Practice (Vol. 67, Issue 654, pp. 8–9). British Journal of General Practice.
Narti, N., Sriyadi, S., Rahmayani, N., & Syarif, M. (2019). Pengambilan Keputusan Memilih Sekolah Dengan Metode AHP. Jurnal Informatika, 6(1), 143–150.
Nurbekova, Z., Tolganbaiuly, T., Tazabekova, P., Abildinova, G., & Nurbekov, B. (2020). Enhance Students’ Motivation to Learn Programming through Projects. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 15(21), 133–144. https://doi.org/10.3991/ijet.v15i21.16537
Organization, W. H. (2001). The World Health Report 2001: Mental health: new understanding, new hope.
Purnama, R. (2021). Model perilaku pencarian informasi (analisis teori perilaku pencarian informasi menurut David Ellis). Pustaka Karya: Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 9(1), 9–21.
Reavley, N. J., Cvetkovski, S., Jorm, A. F., & Lubman, D. I. (2010). Help-seeking for substance use, anxiety and affective disorders among young people: results from the 2007 Australian National Survey of Mental Health and Wellbeing. Australian & New Zealand Journal of Psychiatry, 44(8), 729–735.
Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Kementerian Kesehatan RI, Badan Penelitian Dan Pengembangan KEsehatan, 44 (8), 1–200.
Sadida, S. (2021). Perancangan Informasi Fenomena Self-Diagnosis Kesehatan Mental Remaja Generasi Z Di Media Sosial Melalui Media Buku Ilustrasi. Univeristas Komputer Indonesia.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan (terjemahan). Erlangga, Jakarta.
Stuart, G. W. (2013). Principles and practice of psychiatric nursing (10th ed.).
Yin, R. K. (2009). Case study research: Design and methods (Vol. 5). sage.
DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v5i3.528
Refbacks
- There are currently no refbacks.







